PANGANDARAN JAWA BARAT – Rapat koordinasi Lintas sektoral Operasi Ketupat Lodaya Tahun 2022 Tingkat kabupaten Pangandaran dipimpin langsung oleh Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata.
Hadir dalam Rakor: Plt Kapolres Pangandaran AKBP Hidayat SH SIK, Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran, Sekda Pangandaran, Dandim Ciamis, Danposlanal Pangandaran, Danpolai r Pangandaran, Kadis Perhubungan, Kadis Pariwisata, Kadis Kesehatan, Kadis PUPR, Kasatpol PP, Kalaksa BPBD pangandaran, PHRI, Jagalembur, bertempat di Alun-Alun Polres Pangandaran, Selasa (19/04/2022).
Rakor ini dilaksanakan dalam rangka kesiapan pelaksanaan Operasi Ketupat Lodaya padapengamanan hari raya Idul Fitri 1443 H/2022, baik pada aspek personel maupun sarana prasarana, serta keterlibatan unsur terkait seperti POLRI, TNI, Pemda, dan mitra lainnya.
Dalam sambutanya Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata mengatakan bahwa, Pemerintah telah mengambil kebijakan dengan memperbolehkan mudik pada hari raya Idul Fitri 1443 H.
Ini merupakan tahun pertama Pemerintah mengambil kebijakan tersebut karena situasi pandemi Covid-19.“Oleh karena itu, kegiatan Operasi Ketupat Lodaya-2022 harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh seluruh jajaran dalam rangka mengutamakan keselamatan masyarakat, ”ujarnya.
Hari Raya Idul Fitri 1443 H ini biasanya dirayakan oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Sehingga peningkatan aktifitas masyarakat akan terjadi dalam bentuk kegiatan ibadah dan kegiatan masyarakat di sentra-sentra ekonomi, destinasi pariwisata, serta kegiatan budaya seperti takbir keliling dan halal bi halal.
“Pada kegiatan tersebut, tentu saja sangat berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas, gangguan kamseltibcar lantas, dan pelanggaran protokol kesehatan Covid-19.
Oleh karena itu, Polri berkoordinasi menyelenggarakan Operasi Ketupat Lodaya-2022 dan pelaksanaannya selama 12 hari, terhitung mulai dari tanggal 28 April sampai 9 Mei 2022, ”Tegas Jeje.
Dirinya berharap agar petugas melakukan langkah pre-emptif dan preventif secara humanis, sehingga masyarakat betul-betul mematuhi protokol kesehatan.“Prioritaskan langkah-langkah pre-emptif dan preventif secara humanis, sehingga masyarakat betul-betul mematuhi protokol kesehatan.
Laksanakan penegakan hukum sebagai upaya terakhir “ultimum remedium” secara tegas dan profesional terhadap pelanggar protokol kesehatan yang sudah berulang kali serta oknum-oknum masyarakat yang menimbulkan dampak negatif kesehatan secara luas dan menciptakan klaster baru Covid-19, ” ujarnya.
Tujuan dari operasi ini diharapkan terciptanya rasa aman dan nyaman bagi masyarakat secara luas, juga wisatawan yang berkunjung ke Pangandaran.“Tujuan yang ingin dicapai adalah masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan rasa aman dan nyaman serta terhindar dari bahaya Covid-19, ” ucapnya.
Tambah Jeje, alam pelaksanaan pengamanan nantinya Personel ditempatkan pada pos terpadu di setiap pusat keramaian, pusat belanja, stasiun, terminal, bandara, pelabuhan, tempat wisata, dan lain lain, " sebutnya.*** (Anton AS)